Apa Itu Anemia Makrositik

Table of Contents [Show]

    Anemia makrositik adalah kondisi di mana sel darah merah (eritrosit) berukuran lebih besar dari normal. Sel darah merah yang normal memiliki diameter sekitar 7,5 mikrometer (μm), sedangkan sel darah merah makrositik memiliki diameter lebih dari 10 μm.

    * Anemia makrositik
    * Sel darah merah
    * Ukuran sel
    * Vitamin B12
    * Asam folat
    * Sintesa DNA
    * Eritropoiesis
    * Gejala
    * Penyebab
    * Diagnosis
    * Pengobatan

    Ukuran sel darah merah ditentukan oleh kadar hemoglobin, yaitu protein yang membawa oksigen di dalam darah. Hemoglobin terdiri dari empat protein rantai globin yang terikat dengan satu molekul heme. Heme adalah molekul yang mengandung besi.

    Pada anemia makrositik, kadar hemoglobin normal atau sedikit meningkat, tetapi ukuran sel darah merah meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan sintesis DNA. DNA dibutuhkan untuk memproduksi eritrosit baru.

    Vitamin B12 dan asam folat adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk sintesis DNA. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yaitu jenis anemia makrositik yang paling umum.

    Sintesa DNA adalah proses pembuatan DNA baru. Proses ini membutuhkan vitamin B12 dan asam folat.

    Eritropoiesis adalah proses pembentukan eritrosit baru. Proses ini terjadi di sumsum tulang.

    Gejala anemia makrositik bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Gejala umum anemia makrositik meliputi:

    * Lemah
    * Letih
    * Sesak napas
    * Pusing
    * Nyeri kepala
    * Gangguan penglihatan
    * Perubahan warna kulit menjadi pucat

    Penyebab anemia makrositik dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

    Kekurangan vitamin B12 dan asam folat adalah penyebab anemia makrositik yang paling umum. Kekurangan vitamin B12 dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

    * Diet yang rendah vitamin B12
    * Gangguan penyerapan vitamin B12, seperti penyakit Crohn dan penyakit celiac
    * Kondisi yang mengganggu produksi faktor intrinsik, yaitu protein yang dibutuhkan untuk menyerap vitamin B12

    Kekurangan asam folat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

    * Diet yang rendah asam folat
    * Kehamilan
    * Gangguan penyerapan asam folat

    Gangguan lain yang dapat menyebabkan anemia makrositik meliputi:

    * Penyalahgunaan alkohol
    * Penyakit hati
    * Penyakit ginjal
    * Kelainan genetik
    * Obat-obatan tertentu

    Diagnosis anemia makrositik dapat dilakukan dengan pemeriksaan darah lengkap. Pemeriksaan ini akan menunjukkan peningkatan volume sel darah merah (MCV).

    Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk membantu diagnosis anemia makrositik meliputi:

    * Pemeriksaan kadar vitamin B12 dan asam folat
    * Pemeriksaan fungsi hati
    * Pemeriksaan fungsi ginjal
    * Pemeriksaan darah untuk mendeteksi kelainan genetik
    * Pemeriksaan biopsi sumsum tulang

    Pengobatan anemia makrositik tergantung pada penyebabnya.

    Pada anemia makrositik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam folat, pengobatan yang diberikan adalah dengan suplemen vitamin B12 dan asam folat.

    Pada anemia makrositik yang disebabkan oleh gangguan lain, pengobatan yang diberikan adalah untuk mengatasi gangguan tersebut.

    Anemia makrositik adalah kondisi di mana sel darah merah berukuran lebih besar dari normal. Penyebab anemia makrositik paling umum adalah kekurangan vitamin B12 dan asam folat. Pengobatan anemia makrositik tergantung pada penyebabnya.

    Tayangan video dari Apa Itu Anemia Makrositik

    Apa Itu Anemia Makrositik

    See Also

    0 Komentar